Sejarah awal berdirinya Kota Bandung
Masa Pajajaran
Daerah yang saat ini di kenal dengan nama Bandung awal mulanya yaitu ibukota Kerajaan Padjajaran (th. 1488). Tetapi dari penemuan arkeologi kuno, kota itu yaitu tempat tinggal untuk Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggir sungai Cikapundung samping Utara Bandung, serta di pesisir Danau Bandung. Gambar serta fragmen dari bekas tengkorak serta artifak Batu Api, bisa dipandang di Museum Geologi Jl. Diponegoro 57. Bandung.
Masa Kolonial Belanda
Pada th. 1786 awalilah di bangun jalan yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Cianjur serta Bandung. Arus pendatang dari Eropa bertambah pada th. 1809 waktu Louis Napoleon, penguasa Belanda, memerintahkan Gubernur Jendral H. W. Daendels, untuk tingkatkan pertahanan di Jawa melawan Inggris. Untuk kirim logistik mereka membutuhkan jalan. Lantaran daerah pantai terdapat banyak rawa-rawa, pada akhirnya mereka bangun jalan ke arah selatan, melalui dataran tinggi Priangan.
The Groote Postweg (Jalur Pos Paling hebat) di bangun 11 mil ke arah utara hingga ke jantung kota Bandung. Seperti umum dengan kecekatannya, Daendels memerintahkan kalau ibukota direlokasikan ke jalan itu. Bupati Wiranatakusumah II pilih satu tempat dibagian selatan jalan dari segi sungai samping barat Cikapundung, dekat sepasang sumur keramat, Sumur Bandung, yang menurut isu di jagalah oleh dewi Nyi Kentring Manik. Di daerah ini dia bangun dalemnya (istananya) serta alun-alun (pusat kota). Ikuti tujuan tradisional, Mesjid Agung di letakkan di segi selatan, serta pasar tradisional di segi timur. Tempat tinggalnya serta Pendopo (tempat pertemuan) terdapat dibagian selatan menghadap gunung keramat Tangkuban Perahu. Waktu tersebut Kota Kembang lahir.
Daerah yang saat ini di kenal dengan nama Bandung awal mulanya yaitu ibukota Kerajaan Padjajaran (th. 1488). Tetapi dari penemuan arkeologi kuno, kota itu yaitu tempat tinggal untuk Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggir sungai Cikapundung samping Utara Bandung, serta di pesisir Danau Bandung. Gambar serta fragmen dari bekas tengkorak serta artifak Batu Api, bisa dipandang di Museum Geologi Jl. Diponegoro 57. Bandung.
Masa Kolonial Belanda
Pada th. 1786 awalilah di bangun jalan yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Cianjur serta Bandung. Arus pendatang dari Eropa bertambah pada th. 1809 waktu Louis Napoleon, penguasa Belanda, memerintahkan Gubernur Jendral H. W. Daendels, untuk tingkatkan pertahanan di Jawa melawan Inggris. Untuk kirim logistik mereka membutuhkan jalan. Lantaran daerah pantai terdapat banyak rawa-rawa, pada akhirnya mereka bangun jalan ke arah selatan, melalui dataran tinggi Priangan.
The Groote Postweg (Jalur Pos Paling hebat) di bangun 11 mil ke arah utara hingga ke jantung kota Bandung. Seperti umum dengan kecekatannya, Daendels memerintahkan kalau ibukota direlokasikan ke jalan itu. Bupati Wiranatakusumah II pilih satu tempat dibagian selatan jalan dari segi sungai samping barat Cikapundung, dekat sepasang sumur keramat, Sumur Bandung, yang menurut isu di jagalah oleh dewi Nyi Kentring Manik. Di daerah ini dia bangun dalemnya (istananya) serta alun-alun (pusat kota). Ikuti tujuan tradisional, Mesjid Agung di letakkan di segi selatan, serta pasar tradisional di segi timur. Tempat tinggalnya serta Pendopo (tempat pertemuan) terdapat dibagian selatan menghadap gunung keramat Tangkuban Perahu. Waktu tersebut Kota Kembang lahir.
Sekitaran pertengahan era ke 19, Amerika Selatan cinchona (quinine), teh Assam, serta kopi dikenalkan pada beberapa dataran tinggi. Pada akhir era itu Priangan tercatat sebagai daerah pertanian paling untungkan se-propinsi. Pada th. 1880 rel kereta api menghubungkan Jakarta serta Bandung sudah usai, serta menjanjikan perjalanan sepanjang 2 1/2 jam dari keramaian ibukota Jakarta ke Bandung.
Dengan pergantian pola hidup di Bandung, hotel, cafe, pertokoan nampak untuk melayani beberapa petani yang tak tahu datang dari dataran tinggi atau dari ibukota hingga daerah pesiar di Bandung. Kelompok orang-orang Concordia terbentuk serta dengan ruangan tarinya yang besar adalah magnet yang menarik orang untuk menggunakan akhir minggu di kota. Hotel Preanger serta Savoy Homann yaitu hotel-hotel pilihan. Braga di selama trotoarnya ada beberapa toko eksklusive Eropa.
Karenanya ada rel kereta api, sinar perindustrian berkembang. Demikian panen tanaman mentah sudah bisa segera diantar ke Jakarta untuk pengiriman melalui laut ke Eropa, saat ini sistem paling utama bisa dikerjakan dengan cara efektif di Bandung. Orang Cina yg tidak pernah tinggal di Bandung berangsur-angsur datang untuk menolong menggerakkan sebagian sarana serta mesin serta service untuk industri-industri baru. Pecinan nampak pada saat ini.
Pada saat awal era ini, Pax Neerlandica di proklamasikan, membuahkan pergantian dari pemerintahan militer jadi sipil. Dengan adanya ini nampak polis mengenai desentralisasi untuk mengurangi beban administrasi dari pemerintahan pusat. Serta sekianlah Bandung jadi kotamadya pada th. 1906.
Pergantian ini memberi efek besar pada kota. Balai kota di bangun di ujung utara Braga untuk mengakomodasi pemerintahan yang baru, terpisah dari system orang-orang yang asli. Ini lalu di ikuti oleh pengembangan yang jauh semakin besar waktu markas besar militer dipindahkan dari Batavia ke Bandung sekitaran th. 1920. Tempat yang diambil yaitu dibagian timur Balai Kota, serta yang didalamnya ada rumah untuk Panglima perang, kantor, barak, serta gudang persenjataan.
Pada awal era ke-20 keperluan untuk memiliki seseorang profesional yang mempunyai kekuatan spesial menggerakan pendirian sekolah tinggi tehnik yang disponsori oleh warga kota Bandung. Ketika yang sama gagasan untuk memindahkan ibukota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung telah masak, kota ini di perluas ke utara. Distrik ibukota diletakkan dibagian timur laut, daerah yang semula yaitu persawahan, serta satu jalan raya direncanakan untuk di buat selama 2. 5 km. menghadap Gunung Tangkuban Perahu dengan Gedung Sate di ujung selatan, serta satu monumen kolosal disisi yang lain. Pada ke-2 segi dari gedung yang megah ini bakal ada permukiman untuk kantor-kantor punya permerintahan kolonial.
Selama bantaran sungai Cikapundung di antara panorama alam ada Universitas Technische Hoogeschool, asrama serta sisi pengurus. Bangunan tua universitas ini serta pemandangannya mencerminkan arsiteknya yang genius Henri Maclain Pont. Dibagian barat daya disiapkan untuk tempat tinggal sakit serta institute Pasteur, di lingkungan pabrik kina yang tua. Pembangunan ini direncanakan dengan begitu cermat dari mulai arsitekturnya serta perawatan dengan cara detil. Th. terlebih dulu tak lama sebelumnya pecahnya perang dunia ke 2 adalah th. keemasan untuk Bandung serta dikenang sebagai Bandung Tempoe Doeloe.
Tonggak-Era Kemerdekaan
Sesudah Indonesia merdeka, Bandung jadi ibukota propinsi Jawa Barat. Bandung adalah tempat terjadinya konferensi Bandung pada tanggal 18 April – 24 April 1955 dengan maksud untuk promosi ekonomi serta hubungan kerja budaya pada negara Afrika serta Asia, serta untuk melawan ancaman kolonialisme serta neokolonialisme oleh Amerika Serikat, Uni Soviet atau negara-negara imperialis yang lain. nah mungkin sampai disini dulu Sejarah Kota Bandung
Dengan pergantian pola hidup di Bandung, hotel, cafe, pertokoan nampak untuk melayani beberapa petani yang tak tahu datang dari dataran tinggi atau dari ibukota hingga daerah pesiar di Bandung. Kelompok orang-orang Concordia terbentuk serta dengan ruangan tarinya yang besar adalah magnet yang menarik orang untuk menggunakan akhir minggu di kota. Hotel Preanger serta Savoy Homann yaitu hotel-hotel pilihan. Braga di selama trotoarnya ada beberapa toko eksklusive Eropa.
Karenanya ada rel kereta api, sinar perindustrian berkembang. Demikian panen tanaman mentah sudah bisa segera diantar ke Jakarta untuk pengiriman melalui laut ke Eropa, saat ini sistem paling utama bisa dikerjakan dengan cara efektif di Bandung. Orang Cina yg tidak pernah tinggal di Bandung berangsur-angsur datang untuk menolong menggerakkan sebagian sarana serta mesin serta service untuk industri-industri baru. Pecinan nampak pada saat ini.
Pada saat awal era ini, Pax Neerlandica di proklamasikan, membuahkan pergantian dari pemerintahan militer jadi sipil. Dengan adanya ini nampak polis mengenai desentralisasi untuk mengurangi beban administrasi dari pemerintahan pusat. Serta sekianlah Bandung jadi kotamadya pada th. 1906.
Pada awal era ke-20 keperluan untuk memiliki seseorang profesional yang mempunyai kekuatan spesial menggerakan pendirian sekolah tinggi tehnik yang disponsori oleh warga kota Bandung. Ketika yang sama gagasan untuk memindahkan ibukota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung telah masak, kota ini di perluas ke utara. Distrik ibukota diletakkan dibagian timur laut, daerah yang semula yaitu persawahan, serta satu jalan raya direncanakan untuk di buat selama 2. 5 km. menghadap Gunung Tangkuban Perahu dengan Gedung Sate di ujung selatan, serta satu monumen kolosal disisi yang lain. Pada ke-2 segi dari gedung yang megah ini bakal ada permukiman untuk kantor-kantor punya permerintahan kolonial.
Selama bantaran sungai Cikapundung di antara panorama alam ada Universitas Technische Hoogeschool, asrama serta sisi pengurus. Bangunan tua universitas ini serta pemandangannya mencerminkan arsiteknya yang genius Henri Maclain Pont. Dibagian barat daya disiapkan untuk tempat tinggal sakit serta institute Pasteur, di lingkungan pabrik kina yang tua. Pembangunan ini direncanakan dengan begitu cermat dari mulai arsitekturnya serta perawatan dengan cara detil. Th. terlebih dulu tak lama sebelumnya pecahnya perang dunia ke 2 adalah th. keemasan untuk Bandung serta dikenang sebagai Bandung Tempoe Doeloe.
Tonggak-Era Kemerdekaan
Sesudah Indonesia merdeka, Bandung jadi ibukota propinsi Jawa Barat. Bandung adalah tempat terjadinya konferensi Bandung pada tanggal 18 April – 24 April 1955 dengan maksud untuk promosi ekonomi serta hubungan kerja budaya pada negara Afrika serta Asia, serta untuk melawan ancaman kolonialisme serta neokolonialisme oleh Amerika Serikat, Uni Soviet atau negara-negara imperialis yang lain. nah mungkin sampai disini dulu Sejarah Kota Bandung
Sumber : Wikipedia.org